Orang-orang menghadapi bahaya di setiap tempat kerja, baik mereka bekerja di lokasi konstruksi yang sibuk maupun di kantor yang tenang. Bila Anda tahu cara mengenali dan mengendalikan bahaya ini, Anda membantu menciptakan tempat kerja yang lebih aman. Penilaian risiko memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan orang-orang dan memastikan tempat kerja mematuhi peraturan keselamatan.
Di banyak negara, undang-undang mengharuskan pemberi kerja, pengawas, dan pekerja mandiri untuk melakukan penilaian risiko sebelum memulai pekerjaan baru. Langkah ini lebih dari sekadar memenuhi persyaratan hukum. Ini membantu Anda membangun budaya keselamatan yang melindungi nyawa, mencegah penundaan, dan meningkatkan produktivitas.
Artikel ini menunjukkan kepada Anda cara melakukan penilaian risiko yang tepat dari awal hingga akhir. Anda akan mempelajari cara mempersiapkannya, cara mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, dan cara menerapkan Hierarki Kontrol untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya.
Apa itu Penilaian Risiko?
Sebuah penilaian risiko adalah proses mengidentifikasi bahaya di tempat kerja, mengevaluasi tingkat risiko yang terkait dengannya, dan menerapkan langkah-langkah untuk menghilangkan atau mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima. Ini adalah metode proaktif untuk mengelola keselamatan, alih-alih bereaksi terhadap kecelakaan setelah terjadi.
Kapan Anda Harus Melakukan Penilaian Risiko?
Anda diharuskan meninjau atau melakukan penilaian risiko baru:
Sebelum memulai aktivitas kerja baru.
Setelah kejadian, kecelakaan, nyaris celaka, atau kejadian berbahaya apa pun.
Ketika ada perubahan signifikan dalam proses atau lingkungan kerja.
Ketika informasi baru tentang potensi risiko tersedia.
Setidaknya sekali setiap tiga tahun sebagai bagian dari tinjauan berkala.
Mempersiapkan Penilaian Risiko
Penilaian risiko yang efektif dimulai dengan persiapan yang matang. Berikut cara memulainya:
1. Menunjuk Tim Penilaian Risiko
Membentuk tim multidisiplin dengan perwakilan dari:
Petugas keselamatan
Pengawas
Pekerja yang melakukan tugas
Insinyur atau ahli teknis
2. Kumpulkan Informasi yang Relevan
Mulailah dengan mengkompilasi:
Daftar semua aktivitas dan proses kerja
Peralatan yang digunakan
Tata letak situs dan kondisi lingkungan
Laporan insiden sebelumnya dan nyaris celaka
3. Uraikan Aktivitas Pekerjaan
Bagilah setiap tugas menjadi sub-aktivitas untuk identifikasi bahaya yang lebih baik. Misalnya, “pengelasan” dapat dipecah menjadi “penyiapan peralatan”, “penanganan material”, dan “operasi pengelasan”.
Cara Melakukan Penilaian Risiko
Proses penilaian risiko biasanya mengikuti langkah-langkah utama berikut:
Langkah 1 – Identifikasi Bahaya
Untuk mengidentifikasi bahaya, berjalanlah melalui lokasi kerja dan amati operasinya. Bicaralah kepada pekerja, tinjau dokumentasi, dan gunakan Formulir Penilaian Risiko untuk mencatat pengamatan.
Kategori Bahaya Umum dan Contohnya:
Kategori | Contoh |
---|---|
Fisik | Api, kebisingan, radiasi, panas |
Mekanis | Bagian yang berputar, mesin yang bergerak |
Listrik | Tegangan tinggi, pelepasan statis |
Bahan kimia | Cairan mudah terbakar, zat korosif |
Biologis | Virus, bakteri, jamur |
Psikososial | Stres, kelelahan, isolasi |
Kedekatan dengan bahayaMisalnya, pekerja di dekat mesin yang berisik juga dapat terpengaruh.
Tugas yang tidak kompatibel: Pekerjaan panas di dekat area pengecatan semprot meningkatkan risiko kebakaran.
Operasi non-rutin:Pemeliharaan dan penghentian sering kali menimbulkan bahaya yang terabaikan.
Kondisi lingkungan: Pekerjaan di luar ruangan selama musim kabut meningkatkan risiko pernafasan.
Karyawan yang rentan: Pekerja hamil, orang lanjut usia, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan mungkin memerlukan perlindungan ekstra.
Langkah 2 – Evaluasi Risiko
Setelah mengidentifikasi bahaya, lakukan penilaian kemungkinan dan kerasnya masing-masing. Gunakan matriks risiko untuk mengkategorikan risiko sebagai rendah, sedang, atau tinggi.
Kriteria Evaluasi:
- Kemungkinan:Seberapa besar kemungkinan bahaya tersebut menyebabkan cedera?
- Kerasnya:Seberapa besar potensi bahayanya?
Untuk Bahaya Kesehatan:
Mengadakan pemantauan kebersihan (misalnya, pengambilan sampel udara untuk asap beracun atau pemeriksaan tingkat kebisingan) untuk menentukan paparan pekerja dan membandingkannya dengan batas yang diizinkan.
Langkah 3 – Pengendalian Risiko

Setelah Anda mengevaluasi risiko setiap bahaya, Anda harus mengambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan atau meminimalkan risiko tersebut. Langkah-langkah praktis yang wajar harus diambil untuk melindungi masyarakat dari bahaya.
Anda harus memilih tindakan pengendalian risiko berdasarkan Hierarki Pengendalian. Pengendalian risiko di tingkat hulu (misalnya pengendalian eliminasi, substitusi, dan rekayasa) lebih efektif dalam mengurangi atau mengendalikan risiko, dan harus dipertimbangkan terlebih dahulu.
Anda harus mempertimbangkan untuk menggunakan kombinasi tindakan pengendalian dari Hierarki Pengendalian karena biasanya tidak ada tindakan tunggal yang cukup untuk mengendalikan risiko. Misalnya, pengendalian teknik perlu diterapkan bersamaan dengan pengendalian administratif seperti pelatihan dan prosedur kerja yang aman untuk mengatasi bahaya secara memadai.
Peralatan pelindung diri (APD) harus dieksplorasi hanya setelah pengendalian risiko di bagian hulu telah dipertimbangkan, sebagai tindakan darurat jangka pendek selama keadaan darurat, pemeliharaan, perbaikan atau sebagai tindakan perlindungan tambahan terhadap risiko yang tersisa. Efektivitas APD sangat bergantung pada apakah APD dipilih dan dipasang dengan benar, dipakai setiap saat, dan dipelihara dengan baik.
Untuk bahaya yang tidak dapat dikendalikan dengan segera, tindakan pengendalian sementara harus dilaksanakan sambil menetapkan tindakan jangka panjang untuk mengurangi tingkat risiko. Pekerjaan sebaiknya tidak dimulai jika risikonya masih tinggi.
Digitalisasi K3 di Tempat Kerja
Sederhanakan proses K3 Anda agar tetap patuh dan siap diaudit.Digitalisasi Penilaian Risiko
Penilaian risiko manual berjalan dengan baik, tetapi digitalisasi proses meningkatkan akurasi dan efisiensi. Aplikasi keselamatan berbasis web seperti PEER menyederhanakan proses penilaian risiko bagi petugas keselamatan, manajer lokasi, dan pemilik bisnis.
PEER memungkinkan Anda:
- Buat daftar periksa khusus
- Mencatat bahaya dan tingkat risiko
- Tetapkan tindakan korektif
- Jadwalkan tanggal peninjauan secara otomatis
- Akses daftar risiko Anda kapan saja, di mana saja
Platform berbasis web modern ini menyederhanakan penggunaan di lingkungan yang berubah cepat, tempat faktor risiko sering berubah. Dengan memusatkan data keselamatan Anda, kepatuhan menjadi lebih mudah dan akuntabilitas meningkat, yang meningkatkan keselamatan dan menyederhanakan pekerjaan Anda.
Kesimpulan
Penilaian risiko bukan sekadar dokumen kepatuhan, tetapi juga alat penting untuk menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan lebih sehat. Dengan mengidentifikasi bahaya sejak dini dan menerapkan pengendalian yang tepat, Anda tidak hanya melindungi pekerja Anda, tetapi juga operasi dan reputasi perusahaan Anda.