Industri otomotif merupakan sektor yang penting yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara. Proses produksinya melibatkan teknologi canggih, mesin berat, dan berbagai komponen penting lainnya untuk produksi kendaraan bermotor. Meskipun industri ini memainkan peran kunci dalam menyediakan kendaraan bagi masyarakat, perlu diketahui bahwa potensi risiko keselamatan kerja di industri otomotif juga tinggi. Proses produksi yang melibatkan mesin bergerak dan bahan bakar yang mudah terbakar memiliki potensi bahaya apabila tidak ditangani dengan serius. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan pekerja dan mengidentifikasi potensi risiko keselamatan kerja yang ada. Berikut beberapa tips penting untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di sektor otomotif.

 

1. Penilaian Risiko

Proses produksi di industri otomotif mempunyai berbagai macam potensi risiko keselamatan. Terutama pada bagian mesin berat, mesin yang selalu bergerak, dan bahan mudah terbakar. Apabila penilaian risiko tidak dilakukan, maka dapat mengakibatkan cedera serius dan bahkan kematian. Penting bagi setiap perusahaan untuk menentukan langkah-langkah dalam memastikan kesehatan dan keselamatan di industri otomotif, salah satunya adalah dengan melakukan penilaian risiko.

 

Penilaian risiko mengacu pada pemeriksaan secara mendalam di lokasi produksi yang berpotensi membahayakan manusia. Hal ini membantu perusahaan mengeluarkan potensi bahaya dan tindakan apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan keselamatan. Penilaian risiko merupakan salah satu komponen utama kesehatan dan keselamatan dalam industri otomotif. 

 

 

2. Sinergi Pembuat Keputusan

Perusahaan harus memiliki beberapa individu yang kompeten dalam memimpin penerapan kesehatan dan keselamatan di industri otomotif. Perusahaan dapat mempekerjakan software engineer dengan pengetahuan serta pengalaman mereka di lapangan untuk membantu menjaga keselamatan karyawan dengan menyederhanakan alur kerja melalui pembuatan aplikasi terintegrasi ataupun bekerja sama dengan pihak ketiga.

 

Peran dan tanggung jawab HSE Manager juga dianggap cukup penting karena mencakup pemantauan risiko kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, memberikan sosialiasi kepada karyawan tentang cara menghindari atau meminimalisir bahaya dan risiko ketika melaksanakan tugas mereka, dan memastikan segala aspek produksi telah mematuhi peraturan yang berlaku. Manajer HSE juga harus bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan keselamatan di tempat kerja, seperti menjaga mesin di lokasi produksi secara berkala guna memastikan keselamatan secara keseluruhan di tempat kerja.

 

 

 

3. Perhatian Khusus pada Peralatan Produksi

Ketika membahas seputar kesehatan dan keselamatan di industri otomotif, perusahaan harus memastikan bahwa mereka telah memiliki peralatan dan mesin yang tepat. Para pekerja di lokasi produksi harus bekerja berhadapan dengan mesin berat yang memiliki potensi menimbulkan berbagai macam cedera, apalagi jika alat tersebut mengalami kegagalan fungsi sebagaimana mestinya. Selain membahayakan kesehatan, hal ini juga dapat mempengaruhi produktivitas di tempat kerja.

 

Pekerja harus selalu menerapkan tindakan keselamatan dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan di lokasi produksi sebelum mulai bekerja. Mereka selalu memeriksa untuk memastikan mesin tersebut lengkap dan bebas dari gangguan. Pemberi kerja harus memberikan perlindungan yang tepat untuk menjamin keselamatan karyawan ketika bekerja dengan mesin berbahaya. Selain itu, karyawan harus memiliki sistem yang aman untuk menggunakan dan merawat mesin ini. Pemeliharaan dapat mencakup pemeriksaan fitur-fitur penting karena kerusakan dapat menimbulkan bahaya yang serius.



4. Kepatuhan Pekerja

Perusahaan di industri otomotif harus memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Bagian dari pemaparan adalah memberikan pelatihan kesehatan dan keselamatan yang tepat kepada pekerja. Ketika hal tersebut dilakukan, kecelakaan dan cedera di tempat kerja setidaknya dapat dikurangi atau bahkan dihindari. Setiap pekerja di perusahaan otomotif harus mendapatkan pelatihan keselamatan yang tepat, baik mereka yang bekerja di divisi logistik, mekanik, manufaktur, penjualan, dll.

 

Pelatihan selanjutnya merupakan proses untuk memastikan pekerja memahami undang-undang dan peraturan tentang K3. Hal ini akan membantu mereka memahami berbagai tindakan pencegahan keselamatan. Melalui pelatihan, pekerja dapat memperoleh pengetahuan yang luas tentang keselamatan yang berkaitan dengan peran pekerjaan mereka masing-masing. Jika tidak, mereka akan mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami cedera dan bahkan kematian, hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan di berbagai industri.


WSH-PEER menyediakan solusi dalam peningkatan keselamatan kerja melalui aplikasi berbasis website dengan beragam fitur seperti: Electronic Permit to Work (E-PTW), Inspeksi secara digital, Project Management for Safety, Asset Maintenance, dan masih banyak lagi. Semua modul dapat dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Coba sekarang juga!

Membagikan: