Revolusi Industri 4.0 menjadi satu tonggak sejarah baru dalam merekonstruksi ulang proses produksi maupun operasional, yang merujuk pada transformasi dengan melakukan integrasi antara lini produksi di industri dengan teknologi berbasis internet. Dalam artian, semua proses produksi dapat berjalan dengan internet sebagai salah satu komponen penting.

 

Begitupun sektor konstruksi di Indonesia, keamanan dan keselamatan kerja menjadi hal penting untuk memastikan semua proyek dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Seiring dengan masifnya digitalisasi di berbagai sektor, berbagai inovasi kini banyak diterapkan dengan berbagai tujuan, seperti penggunaan Artificial Intelligence (AI), sensor, atau aplikasi berbasis mobile guna memudahkan sekaligus memantau progres proyek yang sedang berlangsung.

 

Termasuk juga penggunaan izin kerja secara elektronik atau lebih dikenal dengan Electronic Permit to Work (E-PTW). Banyak perusahaan di berbagai negara mulai menggunakan solusi ini, termasuk Indonesia. EPTW memberikan kemudahan dalam workflow, karena dalam izin kerja konvensional memerlukan waktu dalam memperoleh persetujuan dari pihak terkait yang seharusnya dapat digunakan untuk keperluan lain untuk menunjang produktivitas.

 

Di artikel ini akan dibahas bagaimana E-PTW dapat berperan penting dalam proses pelaksanaan dan monitoring di lokasi proyek konstruksi.

EPTW untuk Perusahaan Konstruksi 

EPTW merupakan versi digital dari PTW, dirancang untuk memastikan semua pekerjaan dapat dilakukan secara aman untuk meminimalisir resiko kecelakaan kerja. Hal ini telah menjadi standar dalam hal K3 sekaligus sebagai upaya dalam manajemen keselamatan kerja. PTW pada umumnya digunakan untuk memantau pekerjaan beresiko, seperti:

 

  • Demolition (Pembongkaran bangunan)

  • Entry/Work in Confined Space (Pekerjaan di area terbatas/sempit)

  • Piling (Proses Pemancangan)

  • Excavation (Penggalian)

  • Tunneling (Pekerjaan di terowongan)

  • Work at Height (Bekerja di lokasi ketinggian)

  • Lifting (Pengangkatan menggunakan alat berat)

  • Electrical (Pekerjaan terkait dengan kelistrikan)

 

Daftar di atas merupakan kegiatan yang umum dilakukan di lokasi kontruksi. Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri dalam menentukan aktivitas apa saja yang sekiranya memerlukan PTW sebelum melakukan pekerjaan.

Mengapa Perusahaan Kontruksi Perlu Menggunakan EPTW?

Sistem EPTW membantu perusahaan konstruksi untuk mengelola proses perizinan kerja dengan lebih efisien dan aman. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan konstruksi perlu menggunakan EPTW:

Keamanan: EPTW membantu memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan cedera pada pekerja atau kerusakan pada aset.

Manajemen Risiko: Dengan EPTW, perusahaan dapat memantau dan mengelola risiko yang terkait dengan setiap jenis pekerjaan. Hal ini memungkinkan untuk mengidentifikasi potensi bahaya sebelum mereka menjadi masalah serius.

Kepatuhan Regulasi: Menggunakan EPTW membantu perusahaan untuk mematuhi regulasi dan standar keamanan yang berlaku. 

Efisiensi: Proses manual pengajuan dan penerbitan izin kerja bisa memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Dengan sistem elektronik, prosesnya bisa lebih cepat, lebih terstruktur, dan lebih mudah untuk dilacak.

Track Record dan Analisis: EPTW mencatat semua izin kerja yang telah disetujui dan apa saja aktivitas yang telah atau sedang dilakukan. Hal ini memberikan data yang berguna untuk analisis, evaluasi, dan berbagai saran untuk perbaikan kedepannya.

EPTW dengan WSH-PEER

WSH-PEER merupakan aplikasi manajemen proyek untuk keselamatan berbasis website. EPTW merupakan salah satu fitur unggulan yang sepenuhnya dapat dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Terdapat juga kalender PTW agar lebih mudah mengontrol perizinan bekerja. Semua data tersimpan aman di cloud, namun dapat diprint untuk keperluan laporan secara tertulis.

 

PTW Map juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui progress pengerjaan proyek di berbagai lokasi sekaligus sebagai cara monitoring secara lebih mudah dan efisien. Terdapat juga menu records, supervisor atau pihak berwenang lainnya dapat mengecek berapa banyak PTW disubmit, status, tipe PTW, dan masih banyak lagi dalam satu dashboard. Semua dirancang untuk upaya digitalisasi PTW lebih ramah pengguna dan dapat digunakan bagi berbagai kalangan pekerja.

 

Selain EPTW, WSH PEER dilengkapi dengan fitur kemanan dan keselamatan pekerja lainnya seperti inspeksi K3, inspeksi lokasi proyek, inventaris dan maintenance aset, toolbox meeting serta task progress. Cocok digunakan di berbagai proyek konstruksi baik dari skala kecil maupun besar. 

 

Aplikasi WSH-PEER dapat menjadi pilihan utama dalam meningkatkan aspek keselamatan kerja di proyek Anda. Apabila berminat, silahkan hubungi email sales@magicsoft-asia.com untuk terhubung ataupun diskusi dengan tim mengenai solusi yang kami tawarkan.

 

Cek juga berbagai use case dari WSH-PEER di sini:

Share: